Ini Persamaan dan Perbedaan Film dan Serial Dear Jo

serial Dear Jo
source: viu.com

Sinetron Indonesia saat ini sudah berkembang jauh lebih menarik. Para rumah industri mulai menggandeng beberapa platform streaming untuk menayangkan sinetron secara eksklusif. Meskipun harus bersaing dengan beberapa drama Asia lainnya, sinetron tetap menjadi pilihan para penggemar Indonesia.

Alasannya karena, biasanya cerita yang ditampilkan adalah cerita-cerita yang ringan, cerita romantis yang lebih relate dengan kehidupan percintaan di Indonesia, hingga faktor nostalgia. Minat dan antusiasme masyarakat Indonesia terhadap karya anak negeri, membuat drama Indonesia juga terus berkembang.

Salah satu drama Indonesia yang saat ini baru rilis dan wajib ditonton adalah Dear Jo (Almost is Never Enough). Sebelumnya dengan judul serupa cerita ini pertama kali rilis dalam bentuk film layar lebar yang telah tayang di bioskop pada Agustus 2023.

Film ini juga merupakan cerita yang diadaptasi dari novel berjudul Almost is Never Enough karya Sefryana Khairil. Sukses dengan layar lebar, kini diadaptasi lagi menjadi serial dengan judul Dear Jo. Serial ini tayang secara eksklusif di VIU yang merupakan hasil kolaborasi VIU dengan MVP Entertainment.

Dear Jo berkisah tentang tiga sahabat Ella, Joshua atau Jo, dan Maura. Ketiganya tinggal di Kota Baku, Azerbaijan. Ella adalah seorang ibu tunggal dari putrinya yang bernama Zoey, perempuan kuat, tangguh, dan setia kawan. Ia rela bekerja apa saja untuk membahagiakan putrinya.

Ditengah peliknya kehidupan yang ia alami, sahabatnya Jo dan Maura yang sudah menikah lama namun belum memiliki anak, memintanya untuk menjadi ibu pengganti atau meminjamkan rahimnya untuk mengandung anak mereka.

Awalnya Ella tidak setuju dan menolak tawarannya tersebut, namun pada akhirnya ia berubah pikiran dan menerima permintaan sahabatnya untuk menjadi surrogate mother. Namun, apa yang terjadi di masa depan semua memang rahasia Tuhan, tidak ada yang bisa menebaknya. Sama halnya dengan ketiga sahabat ini, banyak perubahan yang terjadi seiring berjalannya waktu.

Meskipun serial ini diangkat dari film sebelumnya, ada beberapa perbedaan dan juga persamaan antara kedua karya ini, yaitu:

1. Sutradara dan Produser yang Sama

Untuk kedua projek film maupun serialnya, Monty Tiwa masih berperan besar sebagai penulis naskah dan juga sutradara untuk serail Dear Jo.

Monty Tiwa bisa lebih bebas bereksplorasi dalam projek serial ini, mengingat durasi waktu serial jauh lebih panjang dibandingkan film.

2. Komposisi pemain sebagian besar diubah

Dear Jo versi film peran Jo diperankan oleh Jourdy Pranata, sedangkan Maura diperankan oleh Salsabilla Adriani. Dalam versi serial, kedua pemain tersebut tidak lagi terlibat.

Perannya digantikan oleh Stefan Willian dan Fita Anggriani, sedangkan karakter Ben yang dalam film diperankan oleh Roy Sungkono sementara dalam serial diperankan oleh Yesaya Abraham. Karakter Ella masih diperankan oleh aktris yang sama, yaitu Anggika Bolsterli.

3. Ada tokoh lain yang berbeda dengan versi film

Hal lain yang membedakan adalah ada tokoh baru bernama Carissa (Aliyah Faizah), yang merupakan wanita yang dijodohkan dengan Jo oleh keluarganya, setelah Maura meninggal dunia.

4. Cerita kehamilan yang berbeda

Versi film, ceritanya Ella datang ke Jakarta dalam keadaan hamil 5 hampir 6 bulan, sedangkan dalam serial Ella sudah hamil 7 bulan saat tiba di Jakarta. Karena sesuai dengan rencana kalau Ella akan tinggal bersama Maura dan Jo jelang kelahiran.

Itu dia beberapa persamaan dan perbedaan antara film dan serial Dear Jo. Untuk mengetahui kelanjutan ceritanya, kamu bisa menontonnya hanya di VIU.