Siapa yang Berisiko Tinggi Terkena Kanker Payudara?

Siapa yang Berisiko Tinggi Terkena Kanker Payudara?

Melansir dari , kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum dialami oleh wanita di seluruh dunia. Meski demikian, kanker payudara juga bisa menyerang pria meskipun kasusnya jauh lebih jarang.

Mengetahui siapa saja yang berisiko tinggi terkena kanker payudara adalah langkah penting dalam pencegahan dan deteksi dini penyakit ini. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.

Kelompok Risiko Tinggi Kanker Payudara

1. Jenis Kelamin dan Usia

Wanita memiliki risiko yang jauh lebih tinggi dibandingkan pria untuk terkena kanker payudara. Selain itu, risiko ini meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian besar kasus kanker payudara terjadi pada wanita yang berusia di atas 50 tahun.

2. Riwayat Keluarga dan Genetik

Faktor genetik memainkan peran penting dalam risiko kanker payudara. Jika ada anggota keluarga seperti ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan yang pernah didiagnosis kanker payudara, risiko Anda bisa lebih tinggi. Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 juga berkontribusi signifikan dalam meningkatkan risiko.

3. Riwayat Pribadi Kanker atau Penyakit Payudara

Wanita yang pernah mengalami kanker payudara sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara baru. Selain itu, kondisi seperti hiperplasia atipikal atau lobular carcinoma in situ (LCIS) juga dapat meningkatkan risiko.

4. Faktor Hormonal dan Reproduksi

Perubahan hormonal dalam tubuh dapat memengaruhi risiko kanker payudara. Wanita yang mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun atau mengalami menopause setelah usia 55 tahun memiliki paparan hormon estrogen yang lebih lama, sehingga meningkatkan risiko. Selain itu, tidak memiliki anak atau melahirkan anak pertama setelah usia 30 tahun juga dapat meningkatkan risiko.

5. Gaya Hidup Tidak Sehat

Gaya hidup memainkan peran penting dalam kesehatan secara keseluruhan, termasuk risiko kanker payudara. Kebiasaan seperti merokok, mengonsumsi alkohol berlebihan, dan pola makan tidak sehat dapat meningkatkan risiko. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik dan obesitas, terutama setelah menopause, juga menjadi faktor risiko.

6. Paparan Radiasi

Wanita yang pernah menjalani terapi radiasi di area dada, terutama saat masa remaja atau usia muda, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara di kemudian hari.

7. Terapi Hormon

Penggunaan terapi hormon tertentu, seperti terapi pengganti hormon (hormone replacement therapy/HRT) yang menggabungkan estrogen dan progesteron, dapat meningkatkan risiko kanker payudara jika digunakan dalam jangka panjang.

Cara Mengurangi Risiko

Meski beberapa faktor risiko tidak dapat diubah, seperti usia dan riwayat keluarga, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko kanker payudara. Mengadopsi gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, mengurangi konsumsi alkohol, dan tidak merokok adalah beberapa langkah yang efektif.

Selain itu, melakukan pemeriksaan payudara sendiri dan rutin menjalani mammografi sesuai rekomendasi dokter dapat membantu mendeteksi kanker payudara lebih awal.

Kanker payudara adalah penyakit yang serius, tetapi banyak faktor risiko yang dapat dikelola melalui perubahan gaya hidup dan pemeriksaan rutin.

Jika Anda merasa memiliki risiko tinggi, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran dan langkah pencegahan yang sesuai. Ingat, deteksi dini adalah kunci untuk pengobatan yang lebih efektif dan peluang kesembuhan yang lebih besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *