Mengapa Setelah Lebaran Banyak Orang Pergi ke Dokter? Ini Alasannya!

Alasan Setelah Lebaran Banyak Orang Pergi ke Dokter

Setelah momen Lebaran usai, ada satu fenomena yang cukup sering terjadi, yaitu meningkatnya jumlah kunjungan ke dokter. Baik di klinik maupun rumah sakit, antrean pasien biasanya bertambah beberapa hari hingga satu minggu setelah Idul Fitri.

Apa sebenarnya yang menyebabkan banyak orang memeriksakan diri ke dokter setelah Lebaran? Fenomena ini bukan tanpa alasan.

Ada beberapa faktor yang mendorong masyarakat untuk kembali fokus pada kesehatan mereka setelah merayakan Lebaran. Melansir dari laman koranpagi, berikut adalah penjelasan lengkapnya. Mari simak bersama!

1. Pola Makan Berubah Drastis

Saat Lebaran, berbagai makanan lezat dan berlemak tinggi seperti opor ayam, rendang, sambal goreng ati, hingga kue kering tersaji melimpah. Meskipun menggugah selera, makanan-makanan ini cenderung tinggi kolesterol, lemak jenuh, dan gula.

Akibatnya, banyak orang mengalami gangguan pencernaan, naiknya asam lambung, hingga kadar kolesterol yang melonjak.

Tak jarang, kondisi ini membuat tubuh merasa tidak nyaman setelah Lebaran. Perut kembung, mual, atau bahkan diare bisa menjadi keluhan umum yang akhirnya mendorong seseorang untuk berkonsultasi ke dokter.

2. Kambuhnya Penyakit Kronis

Bagi penderita penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, atau maag, Lebaran bisa menjadi tantangan tersendiri. Gaya hidup yang lebih santai, konsumsi makanan tinggi gula atau garam, serta kurangnya aktivitas fisik bisa memicu kekambuhan.

Setelah liburan selesai, barulah banyak orang mulai merasakan gejala yang mengganggu dan memutuskan untuk memeriksakan diri.

Dokter biasanya akan melakukan evaluasi kondisi, termasuk tes darah untuk mengetahui kadar gula atau kolesterol, serta memberikan arahan untuk kembali ke pola hidup sehat.

3. Stres dan Kelelahan Fisik

Meski identik dengan kebahagiaan, Lebaran juga bisa menjadi momen yang melelahkan. Mulai dari mudik, perjalanan jauh, persiapan rumah, hingga silaturahmi yang padat bisa menyebabkan stres dan kelelahan fisik. Kondisi ini seringkali baru terasa setelah suasana Lebaran mereda.

Kelelahan ini bisa menurunkan daya tahan tubuh, sehingga memicu munculnya gejala seperti flu, nyeri otot, hingga gangguan tidur. Tak heran jika banyak yang memilih untuk “merapikan” kondisi tubuhnya ke dokter setelah libur panjang.

4. Tertundanya Jadwal Medis Rutin

Selama bulan puasa dan Lebaran, tidak sedikit orang yang menunda jadwal kontrol atau pemeriksaan medis rutin.

Hal ini bisa disebabkan oleh kesibukan atau keinginan untuk menikmati momen keagamaan bersama keluarga. Setelah semuanya kembali normal, barulah masyarakat mulai melanjutkan kembali pemeriksaan ke dokter.

5. Kesadaran Akan Pentingnya Kesehatan

Satu hal positif yang juga perlu dicatat adalah meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan setelah Lebaran.

Banyak yang merasa perlu melakukan “medical check-up” ringan sebagai langkah antisipasi, terutama setelah mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dan tidak teratur.

Meningkatnya kunjungan ke dokter setelah Lebaran adalah hal yang wajar dan bahkan bisa menjadi kebiasaan baik jika dilakukan dengan niat menjaga kesehatan.

Perubahan pola makan, kambuhnya penyakit kronis, kelelahan, hingga jadwal medis yang sempat tertunda menjadi alasan utama di balik fenomena ini.

Sebagai langkah pencegahan, sebaiknya kita mulai menjaga pola makan bahkan sejak sebelum Lebaran. Selain itu, penting juga untuk tetap berolahraga ringan dan tidak menunda konsultasi medis jika dirasa perlu. Lebaran memang momen bahagia, tetapi menjaga kesehatan tetap harus jadi prioritas utama. Semoga ulasan ini bermanfaat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *