Brutu ayam atau bagian ekor dari ayam, sering kali dianggap sebagai bagian yang paling lezat dan gurih. Namun, ada banyak mitos yang beredar mengenai konsumsi brutu ayam, salah satunya adalah bahwa makan brutu ayam dapat menyebabkan pikun. Apakah benar demikian? Mari kita telusuri mitos dan fakta di balik anggapan ini.
Mitos: Makan Brutu Ayam Dapat Menyebabkan Pikun
Mitos ini telah lama beredar di masyarakat, terutama di kalangan orang tua yang sering mengingatkan anak-anak mereka untuk tidak terlalu sering makan brutu ayam. Keyakinan ini mungkin berasal dari anggapan bahwa bagian ekor ayam mengandung zat-zat tertentu yang dapat mempengaruhi kesehatan otak dan menyebabkan penurunan fungsi kognitif seiring waktu.
Fakta: Tidak Ada Bukti Ilmiah yang Mendukung
Secara ilmiah, tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa makan brutu ayam dapat menyebabkan pikun. Pikun, atau demensia, adalah kondisi medis yang kompleks dan biasanya disebabkan oleh berbagai faktor seperti penuaan, genetika, penyakit kronis, dan gaya hidup. Konsumsi makanan tertentu, termasuk brutu ayam, tidak dapat secara langsung menyebabkan pikun.
Nutrisi dalam Brutu Ayam
Brutu ayam mengandung lemak dan protein seperti bagian ayam lainnya. Lemak adalah komponen utama dari brutu ayam yang memberikan rasa gurih. Namun, asupan lemak yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi brutu ayam dalam jumlah yang wajar dan seimbang dengan diet sehat.
Pentingnya Pola Makan Seimbang
Kesehatan otak sangat dipengaruhi oleh pola makan secara keseluruhan, bukan hanya satu jenis makanan. Pola makan yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat dapat membantu menjaga fungsi kognitif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet Mediterania, yang tinggi akan asam lemak omega-3, serat, dan antioksidan, dapat membantu melindungi otak dari penurunan fungsi kognitif.
Faktor Risiko Lainnya
Selain pola makan, faktor lain yang berperan dalam kesehatan otak meliputi aktivitas fisik, kualitas tidur, manajemen stres, dan stimulasi mental. Olahraga teratur dan menjaga otak tetap aktif dengan membaca, bermain puzzle, atau kegiatan lain yang menantang secara mental dapat membantu menjaga kesehatan otak.
Mitos bahwa makan brutu ayam dapat menyebabkan pikun tidak didukung oleh bukti ilmiah. Konsumsi brutu ayam dalam jumlah yang wajar sebagai bagian dari diet seimbang tidak akan menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Sobat harus lebih fokus pada menjaga pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menjaga gaya hidup yang seimbang untuk mendukung kesehatan otak secara keseluruhan.
Yuk dapatkan informasi selengkapnya terkait penyakit, obat, suplemen, vaksin, vitamin, artikel kesehatan, dan seputar kefarmasian dengan mengakses laman pafikabbitung.org sebagai laman resmi organisasi Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI).